Tata cara badal umroh sejatinya tinggal mengikuti alur pelaksanaan umroh seperti biasa. Namun, ada syarat khusus serta perbedaan dalam pelafalan niat.
Saat ini sebenarnya tersedia opsi praktis menggunakan jasa badal umroh. Akan tetapi, Anda mungkin memiliki niat tulus membadalkan umroh untuk orang terkasih secara langsung.
Jika demikian, panduan ini akan sangat berguna bagi Anda. Silakan pahami langkah-langkah pelaksanaannya secara lebih rinci.
Tata Cara Badal Umroh Sesuai Sunah dan Syariat
Berikut langkah demi langkah tata cara badal umroh yang perlu Anda perhatikan pada saat melaksanakannya:
1. Memastikan Keabsahan Badal Umroh
Pertama-tama, Anda pastikan dulu keabsahannya sebelum berangkat.
Sesuai syariat, Anda hanya boleh mewakili umroh orang yang telah wafat atau yang masih hidup, tetapi dalam udzur syar’i permanen.
Apakah boleh asal membadalkan umroh tanpa sepengetahuan orangnya?
Tidak. Syarat sah lainnya, yakni mendapatkan izin dari pihak yang bersangkutan atau keluarganya.
Di sisi lain, bagi Anda yang mau membadalkan, pastikan Anda sudah pernah beribadah umroh atau haji sebelumnya.
Selain itu, pemahaman mengenai rukun dan wajib umroh juga mutlak diperlukan agar ibadahnya sah.
2. Menuju Miqat
Setelah memastikan semua syarat terpenuhi, langkah selanjutnya adalah menuju miqat. Miqat merupakan batas tempat untuk memulai niat ihram umroh.
Contoh miqat yang biasa digunakan adalah Masjid Tan’im. Pergilah ke lokasi miqat untuk memulai prosesi badal umroh.
Bahkan jika Anda baru saja menyelesaikan umroh untuk diri sendiri, Anda tetap wajib kembali ke miqat. Ini karena setiap ibadah umroh, termasuk badal, memerlukan ihram yang dimulai dari miqat.
Adapun sunah di miqat antara lain mengenakan pakaian ihram serta melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat sebelum berniat (tidak wajib).
3. Membaca Niat Badal Umroh
Masih di miqat, bagian terpenting dari tata cara badal umroh adalah niatnya. Niat badal umroh harus benar dan spesifik.
Selain berniat dalam hati secara tulus, lafazkan juga niat ihram badal umroh secara lisan.
Sebutkan dengan jelas nama orang yang Anda wakilkan dalam lafaz niat tersebut.
Niat inilah yang secara syariat membedakan umroh pribadi dengan badal untuk orang lain.
4. Melaksanakan Tawaf
Langkah keempat, pergi ke Masjidil Haram untuk bertawaf. Pastikan Anda masuk ke sana dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar.
Selanjutnya, jalankan rukun tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran penuh, mulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama.
Setiap kali melintasi Hajar Aswad, disunahkan untuk bertakbir.
Selama tawaf, Anda berzikir dan membaca doa-doa sesuai sunah atau doa lain yang Anda ketahui.
5. Salat Sunah Setelah Tawaf
Di luar wajib umroh, Anda bisa mengerjakan salat sunah setelah tawaf sebanyak dua rakaat.
Di mana?
Tempat yang paling utama untuk melaksanakannya adalah di belakang Maqam Ibrahim.
Bukan makam. Maqam Ibrahim merupakan batu tempat Nabi Ibrahim berpijak saat membangun Ka’bah.
Namun, jika area tersebut sangat padat, tidak mengapa melaksanakannya di mana saja selama masih di area Masjidil Haram.
6. Sai Antara Shafa dan Marwah
Lanjutan dari rangkaian wajib dalam tata cara badal umroh adalah melaksanakan Sai.
Sai adalah berjalan atau berlari ringan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan bolak-balik.
Bagaimana hitungan sekali perjalanan?
- Mulailah dari Bukit Shafa menuju Bukit Marwah sebagai putaran pertama.
- Kemudian dari Marwah kembali ke Shafa terhitung sebagai putaran kedua.
- Begitu seterusnya hingga berakhir di Marwah pada putaran ketujuh.
Bagi jemaah laki-laki, sunahnya berlari kecil di antara dua tanda lampu hijau. Sementara itu, jemaah perempuan cukup berjalan biasa saja sepanjang Sai.
7. Tahalul
Rukun terakhir dalam rangkaian tata cara badal umroh adalah tahalul.
Secara harfiah, tahalul berarti ‘menjadi halal’ atau dibolehkan kembali melakukan hal-hal yang sebelumnya terlarang saat ihram.
Tahalul menandai berakhirnya seluruh rukun wajib badal umroh. Caranya dengan memotong sebagian rambut kepala.
Tidak harus sampai gundul.
Bagi perempuan, minimal tiga helai rambut.
Bagi laki-laki, yang lebih utama memang mencukur gundul, tetapi memotong sebagian rambut saja (minimal tiga helai) juga tetap sah.
Setelah bertahalul, selesailah status ihram Anda dan badal umroh telah sempurna dilaksanakan.
8. Mendoakan Orang yang Dibadalkan
Meskipun sudah selesai, sangat dianjurkan meluangkan waktu untuk berdoa, terutama pada waktu dan di tempat-tempat mustajab sekitar Masjidil Haram.
Dalam doa Anda, sebutkan secara khusus nama orang yang Anda badalkan umrohnya. Memohonlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT agar menerima amal ibadah badal umroh tersebut, mengampuni dosa-dosanya, dan memberikan pahala umroh kepadanya.
9. Melaporkan Penyelesaian Badal
Sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah, laporkan penyelesaian badal umroh yang Anda jalankan.
Komunikasi ini penting terutama jika Anda membadalkan atas permintaan dari pihak lain.
Jika memang perlu bukti, Anda bisa membuat dokumentasi sederhana ketika menjalankan rangkaiannya, baik berupa foto atau video singkat.
Bagi yang menggunakan jasa badal umroh kami, Anda juga akan mendapat sertifikat resmi sebagai bukti pelaksanaan badal umroh.
Sebelum menutup, dalam pelaksanaan badal umroh Anda wajib menjaga ketertiban dalam melaksanakan semua rukun umroh sesuai urutannya.
Apabila Anda ragu melaksanakannya sendiri, sebaiknya minta bantuan orang lain yang memahami syarat dan tata cara badal umrah dengan baik.